RESENSI NOVEL NORWEGIAN WOOD KARYA HARUKI MURAKAMI




Identitas buku:
judul buku: Norwegian wood
penulis buku: haruki murakami
ISBN: 9786026208941
penerbit: kepustakaan populer gramedia
halaman: 556 halaman
cover: soft cover
harga: RP. 75.000

            Setelah selesai membaca 1Q84, yaitu dunia yang penuh imaji yang dibuat sesuka hati oleh murakami dalam mempertemukan kembali tengo dan aomame akhirnya pengulas melanjutkan membaca karya murakami yang lain yaitu Norwegian wood yang dikatakan sebagai karya non surrealis yang biasa diciptakan murakami dalam karya-karya besarnya, sehingga menghasilkan warna yang berbeda namun masih terdapat ciri khas dari murakami sebagai sastrawan. Sehingga tetap menarik bagi pembaca apalagi bagi para penggemar murakami, mari simak ulasan saya terkait buku ini!.
            Haruki murakami ialah salah satu sastrawan asal jepang yang terkemuka pada saat ini, ia lahir pada tanggal 12 Januari 1949 di Kyoto yang kini berusia 70 tahun. Murakami merupakan sastrawan yang produktif dalam mengarang novel maupun cerita pendek. seringkali pula menjadi penerjamah dan sampai saat ini kurang lebih ada 66 karya yang berhasil diciptakan dengan mendapat antusiasme yang sangat tinggi bagi para penggemarnya di seluruh dunia. Aliran sastranya yaitu surrealisme dan buku Norwegian wood ini merupakan karyanya dalam berbentuk novel yang kelima dan terbit pertama kali pada tahun 1987.
            Novel ini menyuguhkan tentang bagaimana kehidupan para remaja yang mulai memasuki masa dewasa dan terjebak dalam dunia perkuliahan dan pergaulan yang dimana dipenuhi oleh alkohol, seks bebas dan lagu pop tahun 1960 an. Cerita dimulai oleh perjalanan watanabe toru, seorang protagonis sekaligus sang narrator dalam novel ini mendarat ke jerman, saat dalam perjalanan ia mendengar lagu yang dimainkan oleh the beatles yaitu Norwegian wood yang seketika mengantarkan watanabe ke masa silam 20 tahun yang lalu.
            Cerita dimulai saat dunia watanabe yang begitu kecil hanya berisi 2 orang sahabatnya yaitu kizuki seorang pria yang serba bisa dan begitu berbakat namun hanya menunjukkannya saat berada dalam lingkungan persahabatannya yang begitu kecil. Ada pula naoko seorang gadis riang dan jelita yang merupakan kekasih dari kizuki dan telah bersahabat pula dengan kizuki semenjak usia yang masih sangat belia. Dan watanabe adalah penyusup yang menyelinap diantara mereka namun diterima begitu hangat oleh keduanya. Mereka berdua menganggap watanabe sebagai penghubung mereka berdua dengan dunia nyata dan sistem sosial yang berlaku dalam masyarakat, meskipun bagi watanabe cukup sulit juga menjalani persahabatan dengan kizuki dan naoko karena naoko adalah cinta pertama kizuki yang naasnya merupakan kekasih sahabatnya sendiri yaitu kizuki. Dalam kebahagiaan persahabatan mereka dan keresahan hati watanabe, tanpa diduga kizuki mengakhiri hidupnya sendiri yang menjadi titik mula perubahan dari dunia watanabe dan naoko.
            Semenjak kematian kizuki mereka berdua mencoba untuk menjalani hidup baru, dan hati watanabe masih sama kepada naoko, dalam kesetiaan perasaan dan kebimbangan hati watanabe datanglah seorang wanita yang bernama midori, sehingga watanabe terjebak dalam masa lalu dimana perasaannya terus dirintis untuk naoko atau memilih midori untuk menjamin masa kini dan menggambarkan masa depannya nanti. Watanabe yang dapat memilih tanpa bisa memilih konsekuensi yang terjadi selanjutnya.
            Alur cerita yang ditawarkan adalah kembali sekilas melihat masa lalu dalam sudut pandang watanabe yang masih terpendam dengan penokohan yang sangat baik dimana digambarkan kesepiannya masing dan bagaimana cara untuk menghadapi dunia, baik itu memilih untuk menjadi pecundang maupun tetap tegak sebagai pejuang. Terjemahannya pun cukup ringan untuk dibaca sehingga tidak akan menyulitkan pembaca dan harus diketahui juga dalam buku ini terdapat beberapa adegan seksual sehingga hanya diperuntukkan untuk pembaca dewasa.
            Novel ini menggambarkan kehampaan karena kehilangan sesuatu yang mereka anggap begitu berharga, terombang ambing dalam kenangan dan harapan. Dimana adanya keseimbangan di dunia ini dapat dilihat dengan adanya orang yang terlihat mati meskipun bernyawa dan adapula yang benar-benar hidup dan menikmati setiap lika-liku dunia. Ada yang menderita juga bahagia, ada yang menyerah ada pula yang pantang menyerah, meskipun beragamnya segala kisah dan pengalaman setiap manusia tapi semesta tetap bekerja pada tempatnya tanpa berubah.
            Buku ini sangat layak dibaca karena begitu erat dengan kehidupan sehari-hari, dengan jumlah halaman kurang lebih 550 halaman tanpa terasa pengulas membacanya dengan asyik dan sampai lupa waktu, belum lagi latar yang digambarkan adalah kehidupan mahasiswa dan orang dewasa.
terima kasih sudah membaca ulasan saya, semoga menjadi tertarik untuk membaca buku ini, tetap konsisten membaca. semoga semakin di cerdaskan pikirannya  dan senantiasa bijaksana dalam menghadapi kehidupan.
“mengasihani diri sendiri adalah sesuatu hal yang hanya dilakukan oleh orang yang menyedihkan”
haruki murakami- Norwegian wood



Komentar

Postingan populer dari blog ini

RESENSI NOVEL BELENGGU KARYA ARMIJN PANE

RESENSI NOVEL ATHEIS KARYA ACHDIAT K MIHARDJA