HAMPA


Bisakah aku merasa hampa, Saat aku tidak memiliki apa apa?
Saat aku merasakannya
Aku hanya berkata:
“jangan biarkan aku mati!”.
“karena aku masih menunggu sentuhanmu!”.
Dalam diri, aku berteriak: “jangan menyerah pada kehidupan!”.
Meskipun sudah berhadapan dengan jalan buntu.
Dalam perjalanan tiada akhir ini.
Jam tetap berputar.
Tetap mengantarkan detik.
Meski nyawa telah berhenti berdetak.
Teringat, hanya kenangan yang perlahan seperti pasir yang berceraian.
Apakah perasaanku juga akan menghilang dengan mudahnya?
Aku harap.
Aku disana terhempas dalam kehampaan ini.
Dan jangan biarkan aku mati!
Karena aku siap untuk menjangkaumu.
Sehingga aku tidak akan kehilangan apapun lagi setelah memiliki kehampaan.
Dan dirimu sebagai harapan.
Lupakanlah aku, karena ada beberapa kesempatan dalam hidup untuk “ memulai kembali”.
Jangan menyerah pada kehidupan!
Waktuku berhenti berhenti berputar.
Diselingi matamu yang begitu hitam pekat.
Akhirnya, apakah aku melupakannya?
Apakah saat aku melupakan kenangan kita, kenangan itu akan menghilang?
dan aku menghirup wangi yang merupakan perangkap.
Itu dinamakan kenangan.
Yang menarikku dalam dalam asa meskipun aku tahu.
Jiwaku bisa binasa karenanya.
Entah kenapa, aku tak dapat menolaknya.
Dan tenggelam didalamnya.
Aku harap kau ada disini.
Dan jangan pernah menutup matamu!
Aku sedang mencari takdir yang sesungguhnya.
Mencari kehangatan yang hilang di suatu tempat.
Hingga akhirnya terjerat.
Maka biarlah kita mencobanya lagi.
Kembali pada saat pertama kali.
Meskipun aku tahu, bahwa aku sedang menggambar lingkaran yang artinya hanya kesia-siaan.
Aku harap, kita ada disana meskipun aku tak dapat kembali pada hari itu.
Setidaknya, untuk sekarang bertemu denganmu lagi.
Aku memudar dan menghilang.
Kau hanya bisa untuk terus maju.
Jangan menyerah pada kehidupan!
Waktu itu sangat kuat sekaligus menyedihkan.
Jangan menyerah pada jalan yang tak berujung ini!
Berhenti untuk menoleh kebelakang!
Dan kita akan mati.
Menanti hari yang baru.
Meskipun tak bisa.
Dan kita akan memulai.
Adanya hari yang baru.
Bersama denganmu lagi.
Untuk sekarang, aku akan melepasmu.
yuuki




Komentar

Postingan populer dari blog ini

RESENSI NOVEL BELENGGU KARYA ARMIJN PANE

RESENSI NOVEL ATHEIS KARYA ACHDIAT K MIHARDJA

RESENSI NOVEL NORWEGIAN WOOD KARYA HARUKI MURAKAMI