RESENSI NOVEL LA BETE HUMAINE KARYA EMILE ZOLA
sumber gambar: https://mizanstore.com/hati_iblis_la_bete_60922#tab-2
Identitas buku:
judul: la bête humaine (hati iblis)
pengarang: emile zola
ISBN: 9786020386096
Berat: 449 Gram
Dimensi (P/L/T): 20 Cm / 13 Cm/ 0 Cm
Halaman: 560
Jenis Cover: Soft Cover
harga buku: Rp.99.000
genre: fiksi
judul: la bête humaine (hati iblis)
pengarang: emile zola
ISBN: 9786020386096
Berat: 449 Gram
Dimensi (P/L/T): 20 Cm / 13 Cm/ 0 Cm
Halaman: 560
Jenis Cover: Soft Cover
harga buku: Rp.99.000
genre: fiksi
emile zola (2 April 1840-29 September 1902) meurpakan salah satu sastrawan klasik besar yang berasal dari Perancis dengan aliran karya sastranya yaitu: naturalisme. Zola merupakan salah satu sastrawan yang produktif dalam menciptakan karya fiksi adapun, kurang lebih ada 34 judul karya dan 1 diantaranya belum selesai karena zola telah meninggal. Ada beberapa karya zola yang telah di terjemahkan dalam bahasa Indonesia antara lain: therese raquin, le bête humaine, germinal, rumah minum dan the belly of paris. Dan buku yang di ulas yaitu la bête humaine pertama kali diterbitkan pada tahun 1890.
Novel
ini menceritakan tentang lingkaran balas dendam yang tak kunjung henti, cerita
bermula pada sepasang suami istri yang hidupnya begitu harmonis yang bernama
roubaud dan severine. Roubaud merupakan pria dengan penampilan fisik kurang
menarik namun ulet dan pekerja keras yang berhasil menikahi severine, seorang
wanita muda yang begitu anggun dan cantik dengan status sosial yang jauh lebih
tinggi dari roubaud, sehingga roubaud merasa sangat bahagia berhasil menikah
dengan severine dan menjalani kehidupan rumah tangga yang berbahagia. Dan ditambah
lagi karena roubaud diangkat menjadi wakil kepala stasiun salah satu kota di Perancis
karena pernikahannya. Dan yang mengangkat roubaud adalah presiden grandmorin
yang merupakan salah satu petinggi perusahaan kereta api yang merupakan wali
dari severine.
Tragedi mulai berlangsung dimana ada
rahasia yang menjijikkan antara severine dengan presiden grandmorin, sehingga
roubaud ditenggelamkan oleh amarah dan memaksa severine untuk membantunya dalam
menjalankan rencana pembunuhan terhadap presiden grandmorin. Dan akhirnya
terbunuh dengan mengenaskan dan roubaud serta severine berusaha menghilangkan
jejak atas pembunuhan yang mereka lakukan.
Disisi lain ada jaqcues lantirier
yang merupakan seorang masinis yang tengah berjalan-jalan melihat adegan
pembunuhan tersebut. dalam alur cerita yang terus berlangsung rumah tangga
antara roubaud dan severine berlangsung jauh lebih muram dan tanpa gairah
sampai roubaud dan jaqcues berkenalan yang kemudian menjadi sahabat karib lalu
muncullah cerita perselingkuhan antara jaqcues dan severine dimana menjadi
lingkaran dendam tiada akhir bagi orang-orang di sekitarnya dan akhir cerita
yang begitu tragis.
Genre yang ada dalam buku ini adalah tragedi, pembunuhan, romantis
dan psikologikal. Dan seperti biasa zola seringkali membuat karyanya dengan
tema muram dan sebagaimana umumnya karya sastra pada masa itu terkait dengan
tema kisah cinta, dendam dan pembunuhan. Akan tetapi apa yang disajikan oleh
zola dalam buku la bête humaine ini benar sangat menarik dan berbeda dari karya
sastra klasik pada umunya.
Sudut pandang dan cerita yang ditampilkan berdasarkan sudut pandang
orang ketiga, meskipun begitu cerita dan apa yang dialami oleh para tokoh
benar-benar dibuat seperti nyata dan penokohan yang begitu kuat karakternya, belum
lagi gaya bahasa dan terjemahan yang sangat rapih dapat membuat pembaca buku
ini secara psikologis merasa ikut terlibat dalam lingkaran penuh dendam dalam
buku tersebut. Yang seperti biasa ditawarkan oleh zola diakhir cerita yang ditampilkan
tragis seperti dalam buku lainnya yang pernah pengulas baca yaitu therese
raquin
Alur cerita yang ditampilkan
pun begitu menarik dan tampak “nyata” dimana terlihat kegelisahan severine dan
hasrat mengerikan yang terpendam dalam diri jaqcues sehingga pembaca dapat ikut
merasakan siksaan psikis yang dialami oleh para tokoh yang ada dalam buku ini
yang ditampilkan dalam kurang lebih belasan bab. Ditambah dengan rangkaian
tragedi yang terus berlangsung tanpa henti. Dengan gambaran yang cukup
mengerikan dan sadis maka buku ini hanya diperuntukkan untuk kalangan dewasa
saja.
Kesimpulan dan nilai moral yang dapat diambil dalam buku
ini ialah dimana dendam tidak akan pernah mengakhiri suatu penderitaan dan malah akan melahirkan tragedi yang jauh lebih mengerikan. Kuncinya adalah lapangkan hati untuk memberi dan menerima maaf. Buku ini bagi pengulas buku yang sangat luar biasa dan dapat mengubah sudut pandang dan memahami makna amarah serta dendam yang dapat merusak diri dengan cepat.
ini ialah dimana dendam tidak akan pernah mengakhiri suatu penderitaan dan malah akan melahirkan tragedi yang jauh lebih mengerikan. Kuncinya adalah lapangkan hati untuk memberi dan menerima maaf. Buku ini bagi pengulas buku yang sangat luar biasa dan dapat mengubah sudut pandang dan memahami makna amarah serta dendam yang dapat merusak diri dengan cepat.
Blog yang menarik, mengingatkan saya akan Emile Zola, membahas salah satu tulisan Emile yang kontroversial adalah novel “Lourdes” mengenai konflik antara agama dan naturalisme yang dipanggungkan di lokasi ziarah terkenal Lourdes, Perancis.
BalasHapusSaya mencoba menulis blog tentang hal ini, semoga anda juga suka blog di http://stenote-berkata.blogspot.com/2020/02/wawancara-dengan-emile.html