ULASAN BUKU FATELESS KARYA IMRE KERTESZ
sumber gambar: https://www.tokopedia.com/mizanbooks/fateless
Identitas buku:
judul buku: fateless
pengarang buku: imre kertesz
penerjemah buku: utti setiawati
penerbit buku: bentang pustaka
cetakan: cetakan pertama, april 2005
genre: fiksi
cover: soft cover
ISBN: 979-3062-49-5
halaman: 423 halaman
harga: Rp. 39.000
judul buku: fateless
pengarang buku: imre kertesz
penerjemah buku: utti setiawati
penerbit buku: bentang pustaka
cetakan: cetakan pertama, april 2005
genre: fiksi
cover: soft cover
ISBN: 979-3062-49-5
halaman: 423 halaman
harga: Rp. 39.000
Imre kerters merupakan seorang
sastrawan sekaligus seorang jurnalis keturunan yahudi yang berasal dari Hongaria
yang lahir pada tanggal 9 november 1929 dan meninggal pada tanggal 31 maret
2016. Ia merupakan salah satu sastrawan
yang berhasil mendapatkan penghargaan nobel sastra pada tahun 2002 dengan
komentar dari akademisi swedia: "untuk penulisan yang mencantumkan
pengalaman rapuh dari seseorang melawan arbitrasi barbarik dari sejarah". Komentar
ini didasari terkait trilogi dengan cerita terpisah yang mengisahkan tentang
pembantaian kaum yahudi pada masa perang dunia kedua oleh kekuatan fasis jerman
(holocaust). Buku pertamanya yaitu fateless yang pertama kali terbit pada tahun
1975 yang akan diulas kali ini.
George koves merupakan seorang
remaja keturunan yahudi yang baru berusia belasan tahun yang harus menjalani
kehidupan yang sedemikian drastisnya karena ia harus masuk ke dalam kamp
konsentrasi karena kebijakan dari pemimpin nazi yaitu adolf hitler yaitu
pemusnahan kaum yahudi (holocaust). Dan segala upaya agar George dapat tetap
bertahan hidup.
Novel ini menceritakan perjuangan
hidup George yang merupakan seorang yahudi yang entah memiliki kesalahan apa
sampai terjebak dalam pembantaian massal ini, dengan laur maju tokoh aku yaitu George
itu sendiri menceritakan pengalamannya selama berada dalam kamp konsentrasi
dengan rentang waktu 1 tahun yaitu musim semi pada tahun 1944 sampai musim semi
kembali pada tahun 1945. Dengan latar belakang Hongaria yang kemudian berpindah
ke jerman dan terus berpindah-pindah dari satu kamp konsentrasi ke kamp
konsentrasi lainnya.
Hal yang paling mengesankan dan
tidak terlupakan bukanlah latar belakang peristiwa yang terjadi, melainkan
penuturan cerita dari George yang begitu tenang dan menganggap segala kejahatan
terhadap kemanusiaan yang tengah terjadi adalah hal yang wajar-wajar saja dan
malah terkesan George menikmati semua pengalaman selama ia berada dalam kamp
konsentrasinya yang bahkan ia berharap lebih lama berada di tempat seperti itu.
Novel ini didasari dengan pengalaman imre sendiri karena ia merupakan keturunan
yahudi yang dibawa ke jerman untuk memasuki kamp konsentrasi. Konflik yang
ditawarkan sangat mencengangkan dimana di kondisi yang tidak biasa ada seorang
manusia yang biasa saja menjalani kehidupannya tanpa keluhan, tanpa ada emosi
dan pretensi sedikitpun yang digambarkan dari awal sampai akhir cerita. Ini merupakan
komedi yang begitu getir dimana semua tragedi yang terjadi malah dinikmati
entah karena George merupakan orang dengan kepribadian yang teramat tenang
ataukah seseorang yang telah mati jiwanya sehingga ia menjalani kehidupan yang begitu
hampa. Dibantu dengan terjemahan yang mudah dicerna semakin terlihat jelas
gambaran terkait perasaan George yang begitu datar dalam buku ini.
Kesimpulan dalam buku dengan 400
halaman ini ialah, dimana hal yang paling mengerikan saat kita hidup ialah
matinya jiwa. Dimana diperlihatkan secara jelas oleh George koves sebagai tokoh
utama. Sehingga perlunya bagi manusia untuk menemukan cinta dalam jiwa yang
lainnya untuk menutupi luka yang menganga dalam jiwanya agar kehidupannya kian
bahagia dan sempurna. Buku ini benar-benar harus dibaca untuk semua penggemar
buku khususnya kesusastraan karena penuh dengan konflik yang dibarengi dengan
datarnya emosi dan pandangan dari sang tokoh utama.
Sekian ulasan kali ini, semoga
bermanfaat dan bisa memantik rekan-rekan semua agar gemar membaca. Semoga
semakin bijaksana dalam menyikapi kehidupan dan sampai jumpa di ulasan
selanjutnya!
Komentar
Posting Komentar