ULASAN BUKU ANGSA-ANGSA LIAR KARYA JUNG CHANG




identitas buku:
judul buku: angsa-angsa liar (tiga putri china)
pengarang buku: jung chang
penerjemah: honggo wibisana
cetakan: kedua, November 2005
cover: soft cover
genre: autobiografi
harga: Rp. –
            jung chang merupakan seorang penulis asal Tiongkok yang saat ini menetap di London, Britannia raya yang terkenal dengan karyanya yang berjudul wild swans (angsa-angsa liar). Ia merupakan wanita kelahiran 25 maret 1952 yang lahir di yibin, republik rakyat china.
            Buku ini merupakan buku autobiografi yang meliputi 3 wanita dalam 3 generasi berbeda dan memiliki ikatan darah dengan periode 1909-1978. Buku ini mengisahkan bagaimana pertumbuhan dan dinamika kehidupan yang dipengaruhi oleh kondisi sosial dan politik pada masa itu dimana di cina tidak kunjung terjadinya kestabilan ekonomi dan politik dalam jangka waktu yang panjang.
            Kisah dimulai saat lahirnya seorang gadis yang jelita bernama yu feng, yu feng menikah dengan jenderal xue yang merupakan seorang panglima tinggi di negara Manchuria dimana kondisi pada saat itu china terbagi kepada 3 negara yaitu Manchuria, china utara yang dipimpin oleh Kuomintang (gerakan republik oleh sun yat sen) yang di dukung oleh eropa serta china selatan yang dipimpin oleh kaum komunis yang perlahan memiliki dominasi kekuatan politik dan militer pada saat itu.
            Keadaan menjadi tidak terkendali karena penjahan jepang pada masa itu sehingga benyak menimbulkan korban berjatuhan dan bencana kelaparan dengan skala yang begitu luas. Semua pihak bersatu untuk menaklukkan musuh bersama yaitu jepang. Dan pada saat jepang dikalahkan kekuatan yang tersisa hanyalah komunis dan Kuomintang yang saling berebut menjadi penguasa seluruh dataran china. Dan akhirnya komunis berhasil merebut kekuasaan dan menjadi kekuatan tunggal politik, militer dan ekonomi di cina dalam jangka waktu yang begitu lama.
            Yu feng melahirkan seorang perempuan yang sama jelitanya dengan nama de hong, yang hidup pada masa pergolakan antara Kuomintang dan komunis serta menjalani kehidupan masa kanak-kanak dan masa dewasa dengan kekuasaan kaum komunis dengan pemimpinnya yaitu mao Zedong. De hong menikah dengan seorang anggota partai golongan atas yang begitu loyal dan berdikasi penuh untuk partai. Serta de hong sendiri merupakan anggota partai dengan golongan yang jauh lebih rendah dari suaminya. Jung chang merupakan anak kedua yang lahir dalam keluarga ini dan memiliki 4 saudara dan saudari yang lain.
            Pergolakan demi pergolakan tidak kunjung berhenti, dan puncak dari kekacauan dalam negeri ialah saat meletusnya revolusi kebudayaan yang dicanangkan mao dalam upaya untuk terus-menerus membuat musuh bersama bagi masyarakat cina dengan mengorbankan penduduknya sendiri.
            Buku yang memiliki 600 halaman ini merupakan autobiografi yang sangat luar biasa, dimana pemaparan sejarah dan tokoh-tokoh yang ditampilkan begitu tegas, lugas dan memang nyata terjadi. Sehingga setiap pembaca merasa bahwa buku ini merupakan buku ringkas dan amat menarik terkait bagaimana perjalanan kaum komunis untuk menjadi pemenang atas singgahsana kekuasaan di china. Dan pengulas mulai memahami kenapa drama cina kebanyakan selalu memiliki akhir yang begitu memilukan karena dilatarbelakangi oleh kekacauan yang terjadi pada masa itu.
            Kesimpulan dari buku ini ialah, bahwa buku ini wajib dibaca karena mengandung informasi akan sejarah yang begitu dalam dan pembaca dapat memahami bagaimana kondisi sosial dan politik di china pada masa itu saat komunis belum berkuasa sampai akhirnya menjadi kekuatan dominan di cina, sekian ulasan kali ini dan sampai jumpa!

            

Komentar

Postingan populer dari blog ini

RESENSI NOVEL BELENGGU KARYA ARMIJN PANE

RESENSI NOVEL ATHEIS KARYA ACHDIAT K MIHARDJA

RESENSI NOVEL NORWEGIAN WOOD KARYA HARUKI MURAKAMI