ULASAN BUKU SCARLET LETTER KARYA NATHANIEL HAWTHORNE



Informasi buku:
judul buku: scarlet letter
pengarang: Nathaniel hawthorne
penerjemah: olenka munif
jumlah halaman: 308
cover: soft cover
genre: fiksi
penerbit: narasi
ISBN: 97997564320
harga: Rp. –
Nathaniel Hawthorne lahir di Massachusetts, Amerika Serikat pada tanggal 4 Juli 1804 dan  meninggal di New Hampshire, Amerika Serikat pada 19 Mei 1864. adalah pembuat novel dan penulis cerita pendek Amerika Serikat pada abad ke-19. Ia dianggap sebagai figur penting dalam perkembangan sastra Amerika. Salah satu karya pentingnya pada masa itu yang tetap memiliki relevansi dengan masa kini ialah scarlett letter yang pertama kali terbit pada tahun 1850 yang akan diulas pada kesempatan kali ini.
Cerita bermula dari berpindahnya seorang wanita bernama hester Prynne seorang wanita terhormat asal Inggris yang bermigrasi ke tanah baru yaitu amerika serikat, tepatnya di boston. Ia berangkat sendirian yang rencananya akan disusul secepat mungkin oleh suaminya yang memang ada beberapa keperluan mendesak yang menahannya untuk tetap di Inggris sementara waktu. Penantian hester yang terlalu lama karena sang suami belum menyusulnya sedangkan 2 tahun telah berlalu dan akhirnya nyonya hester terlena dan menjalin hubungan gelap dengan seseorang sampai melahirkan seorang putri jelita yang diselimuti misteri terkait siapakah ayahnya.
Buku ini menceritakan konstruksi sosial pada masa itu, dimana masyarakat yang puritan dengan balutan hipokrit yang kuat bekerja dalam menghakimi setiap permasalahan yang ada dalam masyarakat. Salah satu sanksi sosial yang diberikan pada nyonya hester adalah disematkannya tanda yang dinamakan scarlet letter yang harus dikenakannya di dada untuk selamanya sebagai tanda dan hukuman bahwa ia itu merupakan seorang pezina, yang mana dalam salah satu bentuk sanksi sosial di masa lalu seringkali dilakukan pengecepan atau pemberian tanda bagi pelaku tindak kejahatan.
Di sisi lain ada seorang pendeta muda lulusan oxford yang menjadi penerang di tanah liar yang baru dijejaki. Seorang gubernur dan seorang dokter yang semakin menambah intrik-intrik dalam karya ini. Penokohan yang kuat dan saling bertentangan memang seringkali menjadikan cerita yang berkualitas dengan akhir yang tidak terduga.
Penceritaan novel ini menggunakan sudut pandang ketiga sehingga dengan nuansa klasik yang tidak dapat dilepaskan dalam buku ini, seolah pembaca diberikan dongeng oleh kakeknya sendiri. Dengan alur maju yang sangat lambat membuat ketegangan dan keputusasaan dalam novel ini semakin terasa jelas. Meskipun terjemahan yang dihasilkan kurang rapi dan menjadi salah satu kekurangan dalam buku yang sangat luar biasa ini.
Hal yang cukup menarik selain penggambaran konstruksi sosial, dimana cara kerja masyarakat pada masa itu, buku ini memiliki kemipiran dengan buku kejahatan dan hukuman karangan Fyodor Dostoyevsky dimana hukuman yang dijalani adalah berasal dari tekanan psikis yang dipantik oleh pola hidup masyarakat pada zamannya.
Kesimpulan dari buku ini ialah bahwa buku dengan kategori klasik ini sangatlah memikat pembaca dengan alurnya yang lambat menambah kekuatan rasa putus asa, gelisah dan siksaan psikis yang dijalani. Dibalut dengan ketegaran karena paksaan waktu menjadikan pelajaran bahwa semakin menyakitkan hidup yang dijalani tetap saja waktu tidak akan berhenti untuk sekedar mengasihani.
Sekian ulasan kali ini semoga bermanfaat dan tetap konsisten dalam membaca!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

RESENSI NOVEL BELENGGU KARYA ARMIJN PANE

RESENSI NOVEL ATHEIS KARYA ACHDIAT K MIHARDJA

RESENSI NOVEL NORWEGIAN WOOD KARYA HARUKI MURAKAMI