ULASAN BUKU SCARLET LETTER KARYA NATHANIEL HAWTHORNE
sumber gambar: https://realismemagis.blogspot.com/2018/07/review-novel-scarlet-letter-karya-nathaniel-hawthorne.html
Informasi buku:
judul buku: scarlet letter
pengarang: Nathaniel hawthorne
penerjemah: olenka munif
jumlah halaman: 308
cover: soft cover
genre: fiksi
penerbit: narasi
ISBN: 97997564320
harga: Rp. –
judul buku: scarlet letter
pengarang: Nathaniel hawthorne
penerjemah: olenka munif
jumlah halaman: 308
cover: soft cover
genre: fiksi
penerbit: narasi
ISBN: 97997564320
harga: Rp. –
Nathaniel Hawthorne lahir di Massachusetts, Amerika Serikat pada
tanggal 4 Juli 1804 dan meninggal di New
Hampshire, Amerika Serikat pada 19 Mei 1864. adalah pembuat novel dan penulis
cerita pendek Amerika Serikat pada abad ke-19. Ia dianggap sebagai figur
penting dalam perkembangan sastra Amerika. Salah satu karya pentingnya pada
masa itu yang tetap memiliki relevansi dengan masa kini ialah scarlett letter
yang pertama kali terbit pada tahun 1850 yang akan diulas pada kesempatan kali
ini.
Cerita bermula dari berpindahnya seorang wanita bernama hester Prynne
seorang wanita terhormat asal Inggris yang bermigrasi ke tanah baru yaitu amerika
serikat, tepatnya di boston. Ia berangkat sendirian yang rencananya akan
disusul secepat mungkin oleh suaminya yang memang ada beberapa keperluan
mendesak yang menahannya untuk tetap di Inggris sementara waktu. Penantian hester
yang terlalu lama karena sang suami belum menyusulnya sedangkan 2 tahun telah
berlalu dan akhirnya nyonya hester terlena dan menjalin hubungan gelap dengan
seseorang sampai melahirkan seorang putri jelita yang diselimuti misteri
terkait siapakah ayahnya.
Buku ini menceritakan konstruksi sosial pada masa itu, dimana
masyarakat yang puritan dengan balutan hipokrit yang kuat bekerja dalam
menghakimi setiap permasalahan yang ada dalam masyarakat. Salah satu sanksi
sosial yang diberikan pada nyonya hester adalah disematkannya tanda yang
dinamakan scarlet letter yang harus dikenakannya di dada untuk selamanya
sebagai tanda dan hukuman bahwa ia itu merupakan seorang pezina, yang mana
dalam salah satu bentuk sanksi sosial di masa lalu seringkali dilakukan
pengecepan atau pemberian tanda bagi pelaku tindak kejahatan.
Di sisi lain ada seorang pendeta muda lulusan oxford yang menjadi
penerang di tanah liar yang baru dijejaki. Seorang gubernur dan seorang dokter
yang semakin menambah intrik-intrik dalam karya ini. Penokohan yang kuat dan
saling bertentangan memang seringkali menjadikan cerita yang berkualitas dengan
akhir yang tidak terduga.
Penceritaan novel ini menggunakan sudut pandang ketiga sehingga
dengan nuansa klasik yang tidak dapat dilepaskan dalam buku ini, seolah pembaca
diberikan dongeng oleh kakeknya sendiri. Dengan alur maju yang sangat lambat
membuat ketegangan dan keputusasaan dalam novel ini semakin terasa jelas. Meskipun
terjemahan yang dihasilkan kurang rapi dan menjadi salah satu kekurangan dalam
buku yang sangat luar biasa ini.
Hal yang cukup menarik selain penggambaran konstruksi sosial,
dimana cara kerja masyarakat pada masa itu, buku ini memiliki kemipiran dengan
buku kejahatan dan hukuman karangan Fyodor Dostoyevsky dimana hukuman yang dijalani
adalah berasal dari tekanan psikis yang dipantik oleh pola hidup masyarakat
pada zamannya.
Kesimpulan dari buku ini ialah bahwa buku dengan kategori klasik
ini sangatlah memikat pembaca dengan alurnya yang lambat menambah kekuatan rasa
putus asa, gelisah dan siksaan psikis yang dijalani. Dibalut dengan ketegaran
karena paksaan waktu menjadikan pelajaran bahwa semakin menyakitkan hidup yang
dijalani tetap saja waktu tidak akan berhenti untuk sekedar mengasihani.
Sekian ulasan kali ini semoga bermanfaat dan tetap konsisten dalam
membaca!
Komentar
Posting Komentar