ULASAN BUKU A ROOM WITH A VIEW KARYA E.M FORSTER
Identitas buku:
judul buku: a room with a view
pengarang buku E.M forster
penerjemah: reni indardini
penerbit: noura books
ISBN: 978-602-0989-77-8
halaman: 356 halaman
cover: soft cover
harga: Rp. 59.000
judul buku: a room with a view
pengarang buku E.M forster
penerjemah: reni indardini
penerbit: noura books
ISBN: 978-602-0989-77-8
halaman: 356 halaman
cover: soft cover
harga: Rp. 59.000
Edward Morgan Forster, lahir pada
tanggal 1 Januari 1879 dan meninggal
pada 7 Juni 1970. merupakan seorang novelis, penulis cerpen, esayis dan asal
Inggris. Beberapa novelnya menyoroti perbedaan kelas dan hiprokrisi dalam
masyarakat Inggris awal abad ke-20 yang begitu kaku, karya-karya novelnya
antara lain meliputi: A Room with a View (1908), Howards End (1910), dan A
Passage to India (1924). 3 karya ini yang memberikannya kesuksesan terbesar.
sehingga Ia dinominasikan untuk Nobel Sastra dalam 16 tahun berbeda. Dan buku
yang akan diulas pada kesempatan kali ini adalah karyanya yang berjudul a room
with a view yang dapat dikatakan novelnya yang paling ringan dan penuh
optimisme diantara novel-novelnya yang lain.
Novel ini dibuka dengan kemarahan
dan kekecewaan dari seorang anggota keluarga honeychurch yaitu miss lucy yang
sedang berlibur dengan saudara sepupunya yaitu miss charlotte Bartlett yang
mendapati kamar yang dipesan untuk mereka selama berlibur di italia, ternyata
tidak sesuai dengan apa yang mereka harapkan, dimana mereka berdua dijanjikan
sebuah kamar dengan pemandangan yang indah khas negeri italia. Disisi lain ada
seorang ayah dengan putra lelakinya yang kebetulan berada di penginapan yang
sama menawarkan untuk bertukar kamar. Dikarenakan kamar mereka adalah kamar
dengan pemandangan yang memang diharapkan oleh miss lucy serta miss charlotte.
Peristiwa pertukaran kamar antara
lucy dengan keluarga emerson menjadi awal mula konflik dalam novel ini.
digambarkan dengan kesan rumit dikarenakan lucy dan charlotte yang memang
berasal dari kalangan atas Inggris yang diikat dengan norma yang begitu kaku
berhadapan dengan keluarga emerson yang kurang memiliki tatakrama dan berbicara
dengan keras.
Setelah pertukaran kamar
berlangsung, semua penghuni di penginapan tersebut langsung memberi perhatian lebih
kepada lucy dan charlotte dan malah melakukan diskriminasi secara langsung
terhadap keluarga emerson. Namun, setelah beberapa hari berlangsung selama lucy
berlibur di Florence ia mulai menemukan sudut pandang lain terhadap keluarga
emerson yang dianggap tidak beretika itu.
Kejadian yang dianggap naas
berlangsung saat liburan lucy mendekati akhir, dimana saat lucy berada di
ladang gandum bersama wisatawan lain yang termasuk keluarga emerson. George yang
merupakan putra lelaki tuan emerson tiba-tiba menghampiri lucy dan kemudian
menciumnya. Di era Edwardian dan sebelumnya berlaku etika bahwa apabila seorang
pria yang mencium perempuan maka ia harus bertuangan dan kemudian menikahi
perempuan tersebut. Namun lucy malah meminta charlotte untuk menyembunyikan
fakta tersebut, karena memang charlotte tidak menyukai keluarga emerson, apakah
akhir yang menanti antara dua keluarga yang bertemu secara kebetulan ini,
apakah rahasia akan tetap menjadi rahasia ataukah akan gugur kerahasiaannya? Jalan
apa yang menanti lucy maupun George kedepannya?.
Alur dalam novel ini adalah maju,
dimana pertemuan lucy dan keluarga emerson karena kamar yang tidak sesuai yang
diharapkan menjadi titik awal cerita berlangsung dan terus maju sampai akhir
novel. Dengan sudut pandang cerita dari orang ketiga menghasilkan narasi yang
begitu jernih, termasuk penokohan yang ditampilkan seperti lucy seorang wanita
dewasa awal yang begitu naif dan polos yang berubah seiring pertemuannya dengan
keluarga emerson, charlotte yang seolah-olah dibuat sebagai antagonis padahal
adalah orang yang sangat mendukung lucy dalam situasi apapun.
Novel ini begitu menggambarkan akan
kritik stratifikasi sosial yang ada di Inggris pada awal abad 20 an, dimana
pergaulan yang begitu sulit karena harus menyesuaikan dengan kasta yang ada dan
tatalaku yang begitu kaku dengan struktur masyarakat yang hipokrit menjadi
sorotan yang begitu tajam yang diwujudkan dengan tokoh lucy dan keluarga
emerson.
Buku ini sangat direkomendasikan
untuk penyuka genre romance dengan cerita yang tergolong ringan namun tetap ada
unsur kepekaan dan kritis terhadap kehidupan sosial yang ada khususnya di Inggris.
Sekian ulasan pada kesempatan kali ini!
Komentar
Posting Komentar